Cara Budidaya Cumi - Cumi Hasil Bombastis

Tips-Tips Kesehatan

bagaimana pertanian cumi - cumi hasil bombastis - budidaya cumi - cumi . ekspor cumi-cumi, yang berjumlah di 200.113 ton lebib menunjukkan (senilai $ 22,000), nilai ekspor meningkat tajam dalam produksi tabun pada tahun 2005. Tahun lalu, jumlahnya dua kali lipat menjadi 25.000 ton (senilai lebih dari US $ 42 ribu), peningkatan nilai ekspor masih jauh lebih rendah dari kebutuhan cumi-cumi di pasar global. Berikut adalah cara untuk mengangkat cumi-cumi - cumi-cumi hasil bergaya.

di Amerika Serikat tahun lalu saja membutuhkan 640 ribu ton cumi-cumi. Pada saat yang sama Jepang membutuhkan 580.000 ton, sementara produksi dalam negeri mampu menghasilkan hanya sekitar 200 ribu ton. Untuk informasi Barga cumi di negara ini, ceri kini mencapai US $ 2,5 per kilogram. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peluang ekspor cumi-cumi masih terbuka lebar dan sangat menjanjikan.

Meskipun hasil dari tren ekspor cumi-cumi memperlibatkan yang terus meningkatkan setiap tahun, bukan berarti selama ini tidak ada kendala yang dihadapi nelayan dalam memancing cumi-cumi. Hampir seluruh ekspor cumi-cumi Indonesia masih tergantung pada memancing dari laut. Ini berarti bahwa pasokan ikan tergantung pada musim. Seperti misalnya di Selat sayangnya (selat yang menghubungkan pulau Lombok dan Sumbawa) pada periode dari Oktober sampai April adalah waktu panen cumi-cumi, hasil tangkapan bulanan untuk nelayan di Mediterania bisa mencapai lebih dari 100 ton. Sebaliknya, selama April-September adalah waktu dari cumi-cumi kelaparan, pada waktu kelaparan dan keuntungan turun, tentu saja, nelayan dapat terjadi bahkan dalam semua ini adalah kurangnya pendapatan dari basil cumi-cumi memancing.

Selain itu, kehadiran cumi juga sangat tergantung pada status ekosistem terumbu karang. Karang cumi tempat untuk bertelur dan mencari makan. Sayangnya, terumbu karang di perairan Indonesia, kasus ini sangat mengganggu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan terumbu karang di Indonesia, total luas 60 ribu kilometer persegi, sementara kondisi ini dianggap baik kurang dari 6%. Sisanya 94% adalah tentu saja situasinya sangat buruk. Melihat fenomena ini dapat diharapkan bahwa penduduk cumi dimulai dalam beberapa tahun menurun. Ini secara alami mengarah untuk menurunkan produksi ekspor cumi-cumi.

Populasi cumi telah menjadi semakin terancam oleh kehadiran mereka, karena tumbuh jauh dari pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam intensitas laut. Hal ini tentu saja mempengaruhi ekosistem laut, terutama cumi milik hewan yang sangat sensitif terhadap polusi. Dan ada sedikit perbedaan dalam kualitas air terjadi akanmenghindar dari perairan teritorial.

visi ancaman serius yang ditimbulkan oleh kehadiran cumi, Mulyono S. Baskoro dan peneliti dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor, melakukan penelitian untuk mengembangkan teknik budidaya cumi-cumi. Baskoro juga kini mulai menikmati buah dari
style = "Bujur: 18px;"> kerja keras selama teknik ini menghasilkan untuk budidaya cumi

untuk memulai riset pertanian cumi, berbagai kendala melarang Baskoro. Disebabkan oleh perilaku dari hewan itu sendiri tidak siap untuk menikah dengan paksa. Hewan ini masih hanya ingin menelurkan di habitat alami mereka. Untuk mengatasi hal ini, saya menemukan Baskoro cara yang sangat cerdas, dengan menyediakan tempat khusus untuk berhenti bertelur cumi disebut atraktor. Ini menarik dipasang di habitat alami mereka. Setelah pindah ibu untuk mengembangkan telur baru di keramba jaring apung sampai menetas. Dengan cara ini, Baskoro tidak akan memaksakan squid induk untuk bertelur di luar habitatnya.

Atraktor sebenarnya perangkat serupa dengan desain menyerupai bentuk badan air seperti kelopak bunga. 120 cm dan tinggi 35 cm. Untuk membuat alat ini mudah. Bahan yang digunakan untuk membuat alat ini mudah diperoleh di mana saja. Seperti kawat dan tambang dan selembar plastik hitam yang berjalan di atas badan air dekat. "Untuk membuat unitatraktor satu biaya hanya 300 ribu rupee," kata Baskoro.

pakannya tidak terlalu sulit
Alat ini telah dibuat sedemikian rupa yang merasa cumi di rumah di ini di sarang buatan. Ini menarik di dalam serat tali ditempatkan menyerupai Stasiun Naval, di mana cumi-cumi yang normal bertelur. Di atas menarik ditutupi dengan plastik hitam agar kondisi di badan air gelap matahari tanpa prasangka. Hal ini dilakukan dengan sengaja karena kehidupan laut yang benar-benar salah satu yang aktif di malam hari hewan.

Meskipun kedengarannya sederhana, tetapi untuk membuat sarang untuk mengadakan penelitian squid membutuhkan waktu yang cukup. Baskoro melakukan penelitian dalam penggunaan ini menarik empat tahun lalu. Cari budidaya cumi-cumi, penarik penemuan ini benar-benar melakukan Baskoro untuk membantu nelayan cumi-cumi. "Ide awal untuk membuat alat ini adalah bahwa nelayan yang tidak ada kekurangan dalam penyediaan cumi di musim kemarau saat ini," kata

Untuk menggunakan alat ini, Baskoro rekomendasi, yang harus ditempatkan di dalam air bawah - tingkat sekitar 5-7 meter di atas permukaan laut - yang sudah rumah untuk mengetahui cumi. Ini adalah di bagian bawah perairan di sekitar karang dengan kondisi air jernih dan arus tidak terlalu kuat. Biasanya ketika kita melihat segera ia menikah dengan seorang "bagus dan nyaman" Big cumi dalam sarang buatan ini. Idealnya itu menarik pada saat modus panen cumi-cumi.

Sebulan kemudian dimasukkan New Tidak perlu mencari telur cumi ditempatkan di alat asli. Lalu kemudian telur dipindahkan ke floating situs penetasan bersih. Situs web ini tidak boleh terlalu jauh untuk menempatkan sebuah situs yang menarik. Ini, ditambah dengan inefisiensi juga akan meningkatkan risiko kerusakan pada telur saat diangkut. Setelah sekitar dua minggu dari langkah baru akan menetas telur. Empat bulan kemudian, saya disimpan di kandang dengan tingkat penyimpanan sekitar 50 hewan di meter3 squid siap panen.

atau cumi-cumi rata-rata mampu menghasilkan sekitar 500 telur. Harus petani cumi 10 unit yang menarik. Ini adalah ketika panen cumi-cumi setiap bulan dan bisa mengumpulkan sampai 5.000 telur sepotong cumi-cumi. "Melalui tingkat keberhasilan teknis ini sampai panen mencapai 85%," kata Baskoro. Ini adalah saat panen 5000 akan menghasilkan 4.250 telur ekor cumi-cumi dan beratnya sekitar 425 kg. Harga di tingkat petani dari cumi-cumi saat ini mewakili sekitar 22.000 rupee per kilogram. Bahkan dengan produksi petani akan memperoleh pendapatan dari US $ 9.300.000.

Sehubungan dengan pakan, dan cumi-cumi relatif mudah dalam gizi. Hewan ini termasuk karnivora (pemakan daging hewan), dan karena itu semua bentuk kehidupan laut yang bisa mendapatkan mulutnya untuk makan. Seperti kerang, ikan dan hewan laut lainnya. Untuk menjaga dan ini tidak terlalu sulit. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak ada pakan yang tersisa di kandang. Sebagai hewan laut lainnya akan diundang (ikan atau kepiting) untuk mengambil sisa pakan ternak di jaring. Jika itu terjadi, ada kemungkinan yang akan mematahkan jaringan, dan dengan demikian cumi-cumi untuk melarikan diri ke laut.

Satu hal lagi yang harus menjadi perhatian serius bagi squid petani adalah tentang memilih situs kandang, itu harus menjadi tempat jauh dari kegiatan industri dan keramaian. Karena sedikit polusi di perairan ini dapat yakin hewan peliharaan cumi keseluruhan akan mati sia-sia. Ini tentu saja akan merugikan petani sendiri

Informasi ini terinci tentang bagaimana pertanian cumi - cumi hasil menghiasi . Kunjungi informasi lain seperti cara hasil budidaya ikan lele dibumbui. Terima kasih

Cara Budidaya Cumi - Cumi Hasil Bombastis
Tips-Tips Kesehatan

Tweet